Masifnya penyerangan terhadap Palestina melahirkan aksi pemboikotan warga dunia terhadap sejumlah perusahaan yang dianggap mendukung pihak penyerang, Israel. Aksi boikot ini ternyata berdampak pada harga saham sejumlah korporasi besar di bursa Amerika Serikat (AS), salah satunya emiten jaringan kedai kopi Starbucks Corporation (SBUX).
Menurut data Yahoo Finance, harga saham Starbucks Corporation yang tercatat di bursa Nasdaq melemah 0,89 poin atau 0,96% dibandingkan hari sebelumnya ke level US$91,35 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (1/11/2023) waktu setempat.
Tren penurunan harga saham SBUX di bursa saham AS terpantau terjadi semenjak Rabu (25/10/2023), walau sempat naik tipis pada Senin (30/10/2023).
Meski demikian, harga saham SBUX memang cenderung menurun sejak awal tahun ini. Pada 3 Januari 2023 terlihat harga sahamnya sebesar US$100,83 per saham.
Secara tren sejak awal tahun, harga saham SBUX tertinggi tercatat pada 1 Mei 2023 sebesar US$114,56 per saham, sedangkan terendah pada 3 Oktober 2023 sebesar US$89,48 per saham.
Melansir Fortune.com, Kamis (19/10/2023) Starbuck sebelumnya menggugat serikat pekerjanya, Starbucks Workers United, yang mengeluarkan cuitan (tweet) di Twitter terkait "Solidaritas dengan Palestina" seusai dua hari kelompok militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Perusahaan jaringan kopi ini juga ingin serikat tersebut berhenti menggunakan logo melingkar berwarna hijau yang menyerupai logo Starbucks.
Starbucks mengatakan dalam gugatannya bahwa para serikat pekerja itu mengunggah tweet tersebut tanpa izin dari pemimpin serikat pekerja mereka. Tweet tersebut kemudian dihapus dalam waktu 40 menit.
Namun, unggahan dan retweet dari cabang lokal Starbucks Workers United yang mendukung warga Palestina dan mengecam Israel masih terlihat hingga beberapa hari berikutnya.
Starbucks mengklaim bahwa tweet tersebut mengakibatkan lebih dari 1.000 aduan hingga ancaman yang terjadi di gerai kopi mereka. Perusahaan menggugat serikat pekerjanya dengan dalih aksi terhadap terorisme.
Selain Starbucks, sejumlah korporasi besar AS juga diboikot warganet hingga harga sahamnya turut melemah dalam beberapa hari terakhir. Perusahaan tersebut di antaranya McDonald's, PepsiCo, hingga The Walt Disney Company.
(Baca: Mixue Punya Gerai Terbanyak ke-5 di Dunia, Burger King Kalah)