Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Indofarma Tbk mencatat penurunan kinerja pada semester I 2022. Penurunan kinerja ini dipicu penjualan yang menurun.
Penjualan Indofarma anjlok 32,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp574,05 miliar pada semester I 2022. Penjualan Indofarma tercatat sebesar Rp849,3 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain turunnya penjualan, Indofarma juga hanya bisa menekan beban pokok penjualan sebesar 3,8% (yoy) menjadi Rp502,55 miliar. Ditambah beban lain-lain, Indofarma pun mencatat rugi usaha sebesar Rp74,33 miliar.
Selanjutnya, perusahaan pun mencatat rugi bersih sebesar Rp90,7 miliar. Catatan ini berbanding terbalik dari laba bersih Rp977,78 juta pada semester I 2021.
Pandemi sempat membawa keuntungan bagi holding BUMN farmasi yang terdiri dari Bio Farma, Indofarma, dan Kimia Farma. Pada 2021 lalu, laba holding tercatat meningkat 668% (yoy) menjadi Rp1,93 triliun.
(Baca: Laba Bersih Holding BUMN Farmasi Meroket 668% pada 2021)