Kebakaran hutan yang terjadi pada 2015 menimbulkan kabut asap berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Total kerugian yang dialami Indonesia diperkirakan mencapai Rp 221 triliun atau US$ 16,1 miliar. Nilai tersebut dua kali lipat dibandingkan dengan biaya reksonstruksi Provinsi Aceh pasca tsunami 2004 dan setara dengan 1,9 persen PDB Indonesia.
Sumatera Selatan menjadi provinsi yang mengalami kerugian terbesar mencapai Rp 53,8 triliun dan Provinsi Kalimantan Timur mencatat kerugian terbesar kedua, yakni Rp 37,7 triliun, menurut data Bank Dunia.