Laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2024, menghimpun limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dihasilkan dan dikelola sektor pelayanan kesehatan Indonesia selama 2020-2023.
Pada 2020, volume limbah B3 yang dihasilkan sebanyak 396,97 ribu ton dari 1.640 perusahaan pelayanan kesehatan. Adapun limbah yang dikelola sebesar 122,7 ribu ton.
Selanjutnya pada 2021, limbah yang dihasilkan tercatat jauh lebih rendah, yakni 107,82 ribu ton dari 3.745 perusahaan yang terlibat. Sementara limbah yang dikelola sebesar 43,19 ribu ton.
Lalu pada 2022, limbah yang dihasilkan naik signifikan menjadi 726,81 ribu ton dari 4.853 perusahaan. Limbah yang dikelola jauh lebih rendah, yakni 48,46 ribu ton.
Data terakhir pada 2023, limbah yang dihasilkan turun menjadi 573,89 ribu ton. Perusahaan yang terlibat meroket menjadi 6.461. Sedangkan limbah yang dikelola sebanyak 85,65 ribu ton.
Data tersebut menunjukkan, perusahaan pelayanan kesehatan meningkat setiap tahun selama 2020-2023.
Namun limbah yang dihasilkan dan dikelola berfluktuasi. Volume yang dihasilkan terbesar terjadi pada 2022. Sementara limbah yang dikelola terbesar terjadi pada 2020.
(Baca juga: Limbah Pertambangan yang Dihasilkan Lebih Besar Daripada yang Dikelola)