Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Langkat, pada 2023 mencapai Rp56,19 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,93% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp51,41 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 0,86%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,1 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp52.680 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 212.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp23,87 jutajuta. PDRB ini tumbuh 4,65%.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kabupaten Langkat ini adalah sektor industri pengolahan tumbuh 2,96% menjadi Rp8,2 jutajuta, kemudian PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini tumbuh 4,79% menjadi Rp5,99 jutajuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah konstruksi dengan PDRB Rp4,34 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Langkat pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Langkat ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 44,54%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor industri pengolahan, sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.