Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Bengkulu Naik 1,6% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 08/10/2024 10:16 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Bengkulu, Bengkulu sebesar 9,81% pada 2023.

Angka tersebut turun 4,8% dari tahun sebelumnya sebesar 14,61%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 1,6%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Bengkulu lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kota Bengkulu yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 9,81% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 9 kabupaten/kota lain di Provinsi Bengkulu, PoU di Kota Bengkulu ada di urutan ke-7. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Mukomuko (4,86%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Kepahiang (13,17%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Bengkulu pada 2023.

  1. Kabupaten Mukomuko: 4,86%
  2. Kabupaten Bengkulu Utara: 7,49%
  3. Kabupaten Bengkulu Tengah: 7,89%
  4. Kabupaten Seluma: 9,06%
  5. Kabupaten Bengkulu Selatan: 9,16%
  6. Kabupaten Kaur: 9,52%
  7. Kota Bengkulu: 9,81%
  8. Kabupaten Lebong: 9,94%
  9. Kabupaten Rejang Lebong: 11,66%
  10. Kabupaten Kepahiang: 13,17%

(Baca: Jumlah Penduduk Bekerja di Kabupaten Tojo Una Una 88.880 dan Angka Pengangguran 2,83%)

Data Populer

Lihat Semua