Indonesia sempat dilanda gelombang ketiga Covid-19 pada awal Februari 2022 lalu. Laju penularan virus corona meningkat akibat adanya varian Omicron. Imbasnya, mobilitas masyarakat yang sempat meningkat tercatat kembali menurun, menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS).
Hal ini terlihat dari rerata pergerakan masyarakat ke tempat perdagangan dan retail yang turun dari 7,45% dari Januari 2022 menjadi 3,82% pada Februari 2022, dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi Covid-19.
Berikutnya, mobilitas masyarakat ke tempat belanja kebutuhan sehari-hari sebesar 25,75%. Sebelumnya, pergerakan masyarakat ke sektor ini sempat melonjak drastis pada Desember 2021 sampai Januari 2022 lalu, yang masing-masing mencapai 29,29% dan 27,55% dibandingkan kondisi normal.
Pergerakan masyarakat ke taman, tempat kerja, dan tempat transit juga menurun jika dibandingkan sebulan terakhir. Tercatat, masing-masing perubahan mobilitasnya mencapai 7,39%, -6,57%, dan -23,18% dibandingkan kondisi normal.
Sementara itu, mobilitas masyarakat di rumah justru alami peningkatan. Pergerakan masyarakat ke sektor ini meningkat dari 5,26% pada Januari 2022 menjadi 9,68% pada Februari 2022 dibandingkan kondisi normal.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, pergerakan mobilitas penduduk tersebut bakal sangat berpengaruh pada aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, yakni terkait ekspor-impor negara hingga upah buruh.
(Baca: PPKM Longgar, Mobilitas Warga di Tempat Perdagangan Retail & Rekreasi Naik Per November 2021)