KLHK: Jumlah Titik Panas di Indonesia Capai 129 Dalam 24 Jam Terakhir (Rabu, 16 April 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 16/04/2025 11:52 WIB
10 Provinsi dengan Jumlah Titik Panas Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 129 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini berkurang 30 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Rabu (16/4/2025) pukul 11.52 WIB. Dari 129 titik panas terdeteksi, 129 titik skala sedang.

>

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Gempa Bumi Berkekuatan 4.5 M Guncang 14 Km Utara Dari San Carlos,)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Sulawesi Tengah sebanyak 25 titik. Kalimantan Selatan menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 12 titik. Kalimantan Timur berada di posisi ketiga sebanyak 12 titik panas.

Sebanyak 10 titik panas terdeteksi di Banten, Kalimantan Tengah menyusul dengan 8 titik panas, serta Nusa Tenggara Timur dan Jawa Tengah masing-masing memiliki 8 dan 7 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Indonesia Jadi Negara Paling Sering Dilanda Gempa Bumi per 2025)

Data Populer

Lihat Semua