Produksi minyak mentah Indonesia terus menurun selama lebih dari dua dekade terakhir. Menurut data BP Statistical Review of World Energy 2016, produksi minyak Indonesia pernah mencapai puncak sebesar 1,7 juta barel per hari pada 1991. Namun, angkanya terus menurun. Bahkan, sejak 2000, penurunan produksi sangat tajam dari 1,5 juta bph menjadi menjadi 825 bph pada 2015.
Menurut para pelaku di industri migas, selain faktor sumur migas yang semakin menua dan minimnya eksplorasi migas, penurunan produksi terjadi karena iklim investasi migas di Indonesia dianggap kurang menarik. Banyak kendala yang menghambat investor mulai dari masalah pembebasan tanah, perizinan hingga lambatnya persetujuan proyek. Belakangan ini, investasi di sektor migas semakin kurang menarik lantaran penurunan harga minyak mentah dunia.