Amerika Serikat Dominasi Kapasitas Pengolahan Minyak Mentah Dunia

Energi

Lite

Yosepha Pusparisa 29/06/2020 15:37 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Kapasitas pengolahan minyak mentah dunia terbesar ada di Amerika Serikat. Kapasitasnya mencapai 19.738 KBPD. Sebaliknya, Indonesia hanya bisa memproduksi 1.150 KBPD.

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Amerika Serikat Dominasi Kapasitas Pengolahan Minyak Mentah Dunia

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Kapasitas Pengolahan Minyak Mentah Dunia

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Kapasitas pengolahan minyak mentah dunia terbesar berada di Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam itu memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah hingga 19.738 kilo barel per hari (KBPD). Tepat di bawahnya, Tiongkok menyusul dengan kapasitas 18.593 KBPD.

Sementara itu, kapasitas pengolahan minyak mentah di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Indonesia dapat mengolah minyak mentah sebesar 1.150 KBPD. Tak heran jika Indonesia pun masih bergantung terhadap impor produk bahan bakar hingga 394 KBPD. Satu produk bahan bakar didefinisikan dengan bensin, diesel, dan jet/kero.

Dalam mengolah minyak mentah dibutuhkan persiapan yang matang. Sebab bisnis kilang dan petrokimia berisiko sangat tinggi dan kebutuhan modal yang intensif. Selain itu, dalam pengolahannya juga memerlukan teknologi canggih, belum lagi dengan pembangunan kilang yang berjangka panjang (5-10 tahun).

(Baca: Industri, Sektor dengan Permintaan Gas Terbesar)

Editor : Safrezi Fitra