Nilai Listrik yang Dijual Perusahaan Migas Indonesia Turun pada 2022

Energi

Premium

Erlina F. Santika 04/02/2025 15:57 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Nilai Listrik yang Dijual Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi/Migas Indonesia (2019-2022)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

~~Rp100.000~~ 50.000/bulan

Hanya Rp416 per artikel

Lebih detail »

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Listrik yang Dijual Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi/Migas Indonesia (2019-2022)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, nilai listrik yang dijual perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi (migas) Indonesia mengalami penurunan pada pencatatan terakhir 2022.

Rinciannya, sebesar Rp8,7 miliar pada 2019. Angkanya kemudian turun 6,48% pada 2020 menjadi Rp8,13 miliar.

Nilai listrik yang dijual kemudian naik 1,86% menjadi Rp8,29 miliar pada 2021. Namun pada data terakhir 2022 turun lagi sebesar 3,63% menjadi Rp799 miliar.

BPS belum mempublikasikan nilai listrik yang dijual pada 2023.

Nilai listrik yang dijual ini merupakan komponen dalam nilai output perusahaan. Selain nilai listrik yang dijual ada nilai barang yang dihasilkan, nilai jasa industri yang diterima, selisih stok barang, penerimaan lainnya.

Nilai output adalah nilai uang dari semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu. Nilai ini dapat digunakan untuk mengukur pendapatan produk.

Sementara itu BPS menjelaskan, pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi. Hasil kegiatan ini antara lain, minyak dan gas bumi, batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas, perak dan bijih mangan.

Tahapan kegiatan pertambangan meliputi prospeksi dan penelitian umum, eksplorasi, persiapan penambangan dan pembangunan, eksploitasi dan pengolahan atau pengilangan atau pemurnian.

Editor : Erlina F. Santika