Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Tanggerang, pada 2024 tercatat Rp186,1 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp173,3 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 4,7%.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Riau 2018 - 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 3,37 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp54.729 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 227.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor industri pengolahan menjadi unggulan.
Sektor industri pengolahan di Kabupaten Tanggerang pada 2024 mencatatkan nilai sebesar Rp62,79 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 4,61% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp58,32 jutajuta.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor konstruksi tumbuh 5,98% menjadi Rp30,44 jutajuta, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,94% menjadi Rp21,13 jutajuta.
(Baca: Provinsi dengan Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk Makanan di Perdesaan Tertinggi di Indonesia (2023))
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah pertanian, kehutanan dan perikanan dengan PDRB Rp11,46 jutajuta. Sektor ini tercatat pertumbuhan negatif -0,28% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp10,92 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Tanggerang pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Tanggerang ini adalah sektor industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 35,36%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor real estate, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pertambangan dan Penggalian.