Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Kulonprogo, pada 2023 tercatat Rp15,85 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,65% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp14,32 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 3,45%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 446,7 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp35.770 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 340.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp2,44 triliun. Nominal ini tumbuh 1,27%.
Kemudian sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 18,64% menjadi Rp2,37 triliun, sektor konstruksi tumbuh 4,97% menjadi Rp2,37 triliun.
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah industri pengolahan dengan PDRB Rp1,58 triliun. Sektor ini tercatat tumbuh 4,22% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp1,46 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Kulonprogo pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Kulonprogo ini adalah sektor konstruksi dengan kontribusi mencapai 15,73%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.