Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan di Denpasar & Bogor Naik saat PSBB Transisi II

Ekonomi & Makro

Lite

Cindy Mutia Annur 26/11/2020 10:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Hasil Riset Mandiri Instittute menunjukkan bahwa kunjungan pusat perbelanjaan di Denpasar dan Bogor meningkat pada masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB)

Perbandingan Tingkat Kunjungan Pusat Perbelanjaan Sebelum PSBB II & Masa Transisi PSBB II (Mandiri Institute, 24 November 2020)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan di Denpasar & Bogor Naik saat PSBB Transisi II

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Perbandingan Tingkat Kunjungan Pusat Perbelanjaan Sebelum PSBB II & Masa Transisi PSBB II (Mandiri Institute, 24 November 2020)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Hasil Riset Mandiri Instittute menunjukkan bahwa kunjungan pusat perbelanjaan di Denpasar dan Bogor meningkat pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi jilid II. Kunjungan di Denpasar naik dari 52% menjadi 54%. Sementara di Bogor naik dari 49% menjadi 53%.

Meski demikian, kunjungan ke pusat perbelanjaan di kota lain tercatat menurun dan stagnan. Penurunan terbesar yakni Jakarta yakni dari 63% menjadi 55%. Disusul Bekasi dari 55% menjadi 53%. Kemudian, Makassar dari 58% menjadi 57%. Sementara di Tangerang dan Medan tercatat stagnan.

(Baca: Kunjungan Restoran Justru Berkurang saat PSBB Transisi II)

Riset ini dilakukan pada 9-17 Oktober 2020 lalu dengan metode ‘live tracking’ dan dengan mengumpulkan data dari 7.217 lokasi toko dan 9.362 restoran di 8 kota besar. Angka kunjungan ke ritel dan restoran didapatkan melalui ‘live-visit data’ yang terdapat pada Google Maps.

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi