Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Murung Raya, pada 2024 tercatat Rp11,86 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,05% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp12,45 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 4,38%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 120,82 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp100,1 juta/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 80.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertambangan dan penggalian menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertambangan dan penggalian. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp5,3 jutajuta. PDRB ini tumbuh 5,8%.
Setelahnya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 1,14% menjadi Rp1,09 jutajuta, sektor konstruksi dengan PDRB Rp1,03 jutajuta (0,04%).
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp709,25 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 7,14% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp645,21 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Murung Raya pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Murung Raya ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi mencapai 56,31%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor konstruksi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Jasa Perusahaan.