APBN Cetak Surplus Rp4,3 Triliun pada April 2025

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, anggaran belanja dan pendapatan negara (APBN) pada April 2025 mengalami surplus Rp4,3 triliun atau setara 0,02% terhadap produk domestik bruto (PDB). 

Kondisi ini berbalik dari defisit yang dicetak selama tiga bulan beruntun pada awal 2025. 

"Januari hingga Maret kita membukukan defisit karena penerimaan pajak yang mengalami shock restitusi dan adjustment terhadap penghitungan tarif efektif rata-rata (TER)," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Jumat (23/5/2025). 

Kendati demikian surplus ini merosot 94,31% dari April 2024 (year-on-year/yoy) yang mencapai Rp75,68 triliun. 

Penyusutan surplus APBN periode ini didorong oleh pendapatan negara dan belanja negara yang sama-sama menurun.

Sampai akhir April 2025, realisasi pendapatan negara tercatat sebesar Rp810,5 triliun, atau 27% dari target APBN tahun ini. 

Secara rinci, pendapatan negara dari penerimaan perpajakan sebesar Rp657 triliun atau 26,4% dari target. Lalu penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp153,3 triliun, setara 29,8% dari APBN. 

Sementara realisasi belanja negara lebih rendah, yakni Rp806,2 triliun atau 22,3% terhadap APBN. 

Belanja ini terdiri atas belanja pemerintah pusat, yakni belanja K/L dan non-K/L sebesar Rp546,8 triliun atau 20,2% dari target, serta transfer ke daerah Rp259,4 triliun atau 28,2% dari target APBN.  

(Baca: Badan Gizi Nasional Kantongi Anggaran Paling Jumbo untuk 2026)