Korupsi BBM Pertamina Bisa Bikin Boncos Negara, Ini Kalkulasinya

Energi

Lite

Nabilah Muhamad 25/03/2025 16:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut analisis Celios, kasus dugaan korupsi pengoplosan BBM jenis Pertamax berpotensi memberikan dampak kerugian ekonomi negara. Ini berupa penyusutan PDB hingga penerimaan pajak.

Potensi Dampak Ekonomi Akibat Praktik Dugaan Pengoplosan Pertamax 92 (2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Korupsi BBM Pertamina Bisa Bikin Boncos Negara, Ini Kalkulasinya

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Potensi Dampak Ekonomi Akibat Praktik Dugaan Pengoplosan Pertamax 92 (2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Center of Economic and Law Studies (Celios) melakukan analisis terhadap dampak kerugian ekonomi negara terhadap kasus dugaan korupsi pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) Pertamax 92 yang dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga.

Nilai kerugian ekonomi ini dihitung menggunakan pendekatan analisis input-output.

Hasilnya, pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia ditaksir mengalami penurunan sebesar Rp17,09 triliun pada 2023.

"Penurunan ini mencerminkan berkurangnya aktivitas ekonomi dan efisiensi yang seharusnya didorong oleh konsumsi bahan bakar yang optimal," tulis Celios dalam laporannya.

Menurut Celios, kegiatan bisnis terutama sektor transportasi dan distribusi, mengalami perlambatan yang berujung pada menyusutnya PDB.

Berikutnya, pendapatan masyarakat juga diproyeksikan rugi hingga Rp17,04 triliun. Disusul keuntungan perusahaan yang kurang Rp9,25 triliun dan pendapatan tenaga kerja yang menyusut Rp7,79 triliun.

Selain itu, penerimaan pajak bersih pemerintah juga disebut berpotensi turun Rp50 miliar pada 2023.

"Pendapatan yang menurun ini tidak hanya akibat dari biaya langsung yang dikeluarkan untuk bahan bakar oplosan, tetapi juga karena penurunan efisiensi kerja dan peningkatan biaya operasional yang tidak terencana," tulis Celios.

(Baca: Celios: Potensi Kerugian Konsumen akibat BBM Oplosan Rp17,4 Triliun per Tahun)

Editor : Erlina Fury Santika