Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Jakarta Barat, pada 2023 mencapai Rp585,51 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp540,75 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 0,86%.
(Baca: Data 2023: Pengangguran di Kota Serang Mencapai 7,45%)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 2,62 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp237,04 juta/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 18.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor di Kota Jakarta Barat pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp114 triliun. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 4,55% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp104,03 triliun.
Kemudian sektor informasi dan komunikasi tumbuh 7,43% menjadi Rp104 triliun kemudian diurutan berikutnya diikuti oleh sektor konstruksi dengan PDRB Rp76,8 triliun (2,57%).
(Baca: Jumlah Penduduk Bekerja di Kabupaten Aceh Tamiang 144,66 Ribu dan Angka Pengangguran 7,21%)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa keuangan dan asuransi dengan PDRB Rp42,06 triliun. Sektor ini tercatat tumbuh 5,26% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp38,91 triliun.
Distribusi PDRB di Kota Jakarta Barat pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Jakarta Barat ini adalah sektor informasi dan komunikasi dengan kontribusi mencapai 24,72%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor jasa keuangan dan asuransi, dan sektor jasa perusahaan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pertambangan dan Penggalian.