Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Aceh Besar, pada 2023 tercatat Rp16,98 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,27% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp15,46 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,39%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 432,49 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp40.200 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 303.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Aceh Besar pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp3,62 triliun. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh -1,36% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp3,49 triliun.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor konstruksi tumbuh 3,81% menjadi Rp3,27 triliun kemudian diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan PDRB Rp2,94 triliun (7,76%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah real estate dengan PDRB Rp972,37 miliar.
Distribusi PDRB di Kabupaten Aceh Besar pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Aceh Besar ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 20,2%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor real estate.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.