Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Kamis Dini Hari, Statusnya Siaga

Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Kamis (3/7/2025) pukul 01.43 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 24 kali.

Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 500 meter di atas puncak (1.923 meter di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 milimeter dan durasi 42 detik.

(Baca: Lima Gempa Bumi Terakhir yang Tercatat di BMKG (Selasa, 01 Juli 2025 20:08:46 WIB))

Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 3 Juli 2025 pukul 18.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 26 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11,7-40 milimeter dan lama gempa 35-92 detik.

Kemudian, 16 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2,1-9,7 milimeter dan lama gempa 27-46 detik serta 2 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 1,8-1,9 milimeter s-p 1,3-2,5 detik dan lama gempa 15-17 detik.

PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.

Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 4.821 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (1.971 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 138 kali.

(Baca: Lima Gempa Bumi Terakhir yang Tercatat di BMKG (Rabu, 02 Juli 2025 17:33:16 WIB))