Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Batu Bara pada tahun 2024 sebesar 10,94 persen.
Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 11,38 persen. Dengan jumlah penduduk 465.286 jiwa, terdapat 47.660 penduduk miskin di kabupaten ini.
Secara historis, persentase kemiskinan di Batu Bara mengalami fluktuasi. Tahun 2007 mencatat angka tertinggi yaitu 17,89 persen. Angka terendah terjadi pada tahun 2024 dengan 10,94 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2015 sebesar 12,09 persen. Pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2008 turun 23,76 persen.
Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini sedikit lebih rendah. Dibandingkan lima tahun terakhir (2020-2024), kondisinya relatif stabil. Saat ini Batu Bara berada pada urutan ke-204 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan.
Di Sumatera Utara, persentase kemiskinan Batu Bara berdekatan dengan beberapa kabupaten lain. Berikut perbandingan dengan kabupaten-kabupaten tersebut:
Kabupaten Labuhan Batu Utara
Dengan persentase kemiskinan 8,98 persen, Labuhan Batu Utara berada di urutan ke-268 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya 34 ribu jiwa dari total populasi 398.860 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp607.292 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp89,49 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan angka positif. Namun, pertumbuhan persentase kemiskinan sedikit menurun turun 1,1 persen.
Kabupaten Langkat
Kabupaten Langkat memiliki persentase kemiskinan 9,04 persen, menempatkannya di urutan ke-264 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 96.540 jiwa dari total 1.109.248 jiwa. Garis kemiskinan di Langkat sebesar Rp507.996 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp57,85 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk menunjukkan peningkatan. Namun, persentase kemiskinan mengalami penurunan turun 2,06 persen.
Kabupaten Padang Lawas Utara
Padang Lawas Utara memiliki persentase kemiskinan 8,97 persen dan menempati urutan ke-270 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat 27.210 jiwa dari total populasi 272.273 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini sebesar Rp502.403 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita sebesar Rp63,54 juta per tahun. Walaupun pertumbuhan ekonomi stabil, persentase kemiskinan meningkat 2,05 persen.
Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir, dengan persentase kemiskinan 11,63 persen, menduduki peringkat ke-187 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 14.850 jiwa dari total populasi 148.123 jiwa. Garis kemiskinan di Samosir sebesar Rp455.397 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita adalah Rp42,63 juta per tahun. Samosir mengalami pertumbuhan penduduk yang baik. Namun, pertumbuhan persentase kemiskinan sedikit menurun turun 0,26 persen.
Kota Sibolga
Dengan persentase kemiskinan 11,39 persen, Kota Sibolga berada di urutan ke-194 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 9.990 jiwa dari total populasi 99.747 jiwa. Garis kemiskinan di Sibolga sebesar Rp612.818 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp78,49 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk kota ini cukup tinggi. Namun, pertumbuhan persentase kemiskinan sedikit menurun turun 0,3 persen.
Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki persentase kemiskinan 11,8 persen, menempatkannya di urutan ke-181 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 49.210 jiwa dari total 367.798 jiwa. Garis kemiskinan di Tapanuli Tengah sebesar Rp527.227 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp34,61 juta per tahun. Meskipun pertumbuhan ekonomi stabil, persentase kemiskinan meningkat 2,61 persen.