Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan mencapai 10,71% pada 2023.
Angka tersebut turun 3,99% dari tahun sebelumnya sebesar 14,7%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,96%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Bulukumba lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Bulukumba yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 10,71% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 23 kabupaten/kota lain di Provinsi Sulawesi Selatan, PoU di Kabupaten Bulukumba ada di urutan ke-21. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan (4,17%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Soppeng (13,14%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Selatan pada 2023.
- Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan: 4,17%
- Kota Palopo: 4,35%
- Kota Makassar: 5,18%
- Kabupaten Luwu Utara: 5,38%
- Kabupaten Toraja Utara: 6,2%
- Kota Parepare: 6,37%
- Kabupaten Wajo: 6,67%
- Kabupaten Sidenreng Rappang: 6,81%
- Kabupaten Luwu Timur: 6,85%
- Kabupaten Pinrang: 7,1%
(Baca: Inilah Perkembangan Garis Kemiskinan Non Makanan Perkotaan Periode 2015-2023)