Rumah Tangga Migran Lebih Banyak Tempati Rumah Sendiri pada 2024

Demografi

Premium

Erlina Fury Santika 27/10/2025 16:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data BPS, lebih banyak rumah tangga migran di Indonesia yang menempati tempat tinggal milik sendiri pada 2024. Ini proporsi status tempat tinggalnya.

Persentase Rumah Tangga Migran Risen Berdasarkan Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Rumah Tangga Migran Lebih Banyak Tempati Rumah Sendiri pada 2024”.

Rp7.500

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persentase Rumah Tangga Migran Risen Berdasarkan Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) mendata status kepemilikan tempat tinggal rumah tangga migran risen melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional pada Maret 2024.

Migran risen merujuk pada penduduk dengan tempat tinggal yang berbeda saat lima tahun lalu dengan sekarang atau saat survei dilakukan.

Hasilnya, rumah tangga migran risen yang menempati dan memiliki bangunan milik sendiri tercatat paling tinggi, menyentuh 75,7% dari total migran risen pada tahun lalu.

Status tempat tinggal lainnya, yakni kontrak atau sewa (13,4%), bebas sewa (8,6%), dan dinas (2,3%).

(Baca: Migran Risen Indonesia Didominasi Usia Muda Produktif pada 2024)

BPS menyebut, komposisi ini berbeda dengan nonmigran, yang proporsi milik sendiri lebih tinggi (85,1%), namun kontrak/sewanya lebih rendah (4,9%).

BPS juga mendata, dalam kelompok migran, beberapa provinsi menunjukkan status kepemilikan sendiri yang tinggi, misalnya Kalimantan Barat (94,5%), Jawa Tengah (92%), Sulawesi Barat (91,8%), dan Lampung (91,5%).

(Baca: Sebaran Penduduk Migran Seumur Hidup di Indonesia pada 2024)

Editor : Erlina Fury Santika