Beras, Komoditas Penyumbang Garis Kemiskinan di Perkotaan pada Maret 2025

Demografi

Lite

Nabilah Muhamad 28/07/2025 12:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut laporan BPS, beras menjadi komoditas makanan penyumbang utama garis kemiskinan di perkotaan. Kontribusinya sebesar 21,06% pada Maret 2025.

Kontribusi Komoditas Makanan terhadap Garis Kemiskinan di Perkotaan Indonesia (Maret 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Beras, Komoditas Penyumbang Garis Kemiskinan di Perkotaan pada Maret 2025

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Kontribusi Komoditas Makanan terhadap Garis Kemiskinan di Perkotaan Indonesia (Maret 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, terdapat 23,85 juta penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025. Dari jumlah ini, sebanyak 11,27 juta di merupakan penduduk perkotaan.

Jumlah itu setara 6,73% dari total penduduk miskin nasional, turun dari Maret 2024 yang sebesar 7,09%.

Tercatat, garis kemiskinan nasional pada Maret 2025 mencapai Rp609.160 per kapita per bulan. Sedangkan garis kemiskinan khusus di perkotaan Rp629.561 per kapita per bulan.

Menurut BPS, ada dua komponen yang mempengaruhi garis kemiskinan, yaitu komoditas makanan dan komoditas bukan makanan.

Komoditas makanan menjadi penyumbang utama garis kemiskinan di perkotaan dengan kontribusi 73,67%.

Pada Maret 2025, beras masih menjadi komoditas penyumbang garis kemiskinan terbesar di perkotaan, dengan kontribusi 21,06%.

Berikutnya ada rokok kretek filter yang menyumbang 10,72%; telur ayam ras 4,50%; daging ayam ras 4,22%; mie instan 2,47%; kopi bubuk dan kopi instan sachet 2,29%; hingga roti 2,09%.

Sementara kontribusi dari komoditas makanan lainnya kurang dari 3%, seperti terlampir pada grafik.

Di sisi lain, komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan di perkotaan adalah perumahan (9,11%), bensin (3,06%), dan listrik (2,58).

(Baca: Sebaran Penduduk Miskin Indonesia Awal 2025, Mayoritas di Jawa)

Editor : Erlina Fury Santika