Survei: Pengangguran hingga Peran Aparat Faktor Kemunculan Premanisme

Survei Litbang Kompas menghimpun sejumlah faktor yang melatarbelakangi kemunculan premanisme di sekitar masyarakat Indonesia. 

Hasilnya, 40,9% responden menilai bahwa pengangguran dan sulitnya mencari kerja menjadi faktor utama munculnya premanisme. 

Lalu 26,1% menilai, premanisme timbul karena adanya ketimpangan sosial-ekonomi antarwarga. 

Faktor berikutnya didorong oleh para preman yang memiliki beking aparat dan tokoh politik (12,6%); lemahnya peran institusi keamanan seperti Polri (10,1%); hingga banyaknya organisasi masyarakat atau ormas (9,2%). 

"Alasan yang beragam ini mengindikasikan bahwa persoalan ekonomi menjadi kata kunci penting dalam hadirnya aksi premanisme di Indonesia," tulis Peneliti Litbang Kompas dalam laporannya, Senin (23/6/2025). 

Pemerintah merespons fenomena premanisme dengan membentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Ormas di bawah Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam).

Dalam pelaksanaannya, satgas ini akan melibatkan TNI, Polri, dan instansi terkait. Litbang Kompas juga merekam, 60,2% responden yakin bahwa keberadaan satgas ini dapat mengendalikan preman-preman yang meresahkan warga. 

Survei ini melibatkan 514 responden dari 58 kota di 38 provinsi yang dipilih secara acak, sesuai proporsi penduduk di setiap provinsi. 

Pengambilan data dilakukan pada 19-22 Mei 2025 melalui wawancara telepon. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 4,25% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

(Baca: Jawa Barat dan Jawa Timur, Provinsi dengan Ormas Terbanyak)