Nepotisme di Dunia Pendidikan Masih Terjadi, Ini Bentuknya

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan kasus nepotisme di satuan pendidikan Indonesia dalam Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan yang dilakukan pada 22 Agustus-30 September 2024.

Terdapat 60,76% satuan pendidikan dengan kejadian siswa menerima perlakukan khusus saat penerimaan. Selanjutnya, satuan pendidikan dengan tenaga pendidik yang mendapatkan promosi karena kedekatan dengan pimpinan sebesar 36,55%.

Dari 27,09% satuan pendidikan juga terdapat perlakuan khusus pimpinan kepada guru atau dosen tertentu. Terakhir, ada 26,56% satuan pendidikan yang memberikan perlakukan khusus kepada siswa atau mahasiswa.

Terkait aspek nepotisme, khususnya perekrutan siswa baru, KPK merekomendasikan sistem yang ada perlu diperkuat untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Pada skema promosi jabatan dan penempatan guru-kepala sekolah, perbaikan dan penguatan yang dilakukan harus berdasarkan pada kebutuhan riil dengan data yang valid.

Dalam melaksanakan SPI Pendidikan 2024, KPK melibatkan 36.888 satuan pendidikan dari 507 kabupaten/kota di 38 provinsi di Indonesia. Total ada 449.865 responden yang terdiri dari peserta didik, orang tua, tenaga pendidik, dan kepala satuan pendidikan yang berpartisipasi dalam survei ini.

SPI Pendidikan 2024 dilaksanakan dengan dua metode. Pertama, daring melalui WhatsApp, e-mail blast, dan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI). Kedua, hybrid dengan Computer-Assisted Personal Interviewing (CAPI).

(Baca: Skor Integritas Lembaga Pendidikan per Provinsi pada 2024)