Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pati terus mengalami kemajuan selama periode 2014-2020. IPM Kabupaten Pati meningkat dari 66,99 pada 2014 menjadi 71,77 pada 2020. Selama periode tersebut, IPM rata-rata tumbuh sebesar 1,1% per tahun.
Pada 2020, IPM Kabupaten Pati hanya tumbuh sebesar 0,42 poin atau 0,59% dibanding tahun 2019. Peningkatan ini juga lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh 0,64 poin serta tahun 2018 yang tumbuh 0,59 poin.
Pertumbuhan IPM yang lebih rendah pada 2020 disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang telah berdampak pada menurunnya rata-rata pengeluaran perkapita penduduk Kabupaten Pati tahun 2020.
Pada skala Provinsi Jawa Tengah, nilai IPM Kabupaten Pati menduduki urutan kesembilan belas setelah Kabupaten Banyumas dengan nilai IPM 71,98. Kota Salatiga berada di peringkat pertama dengan IPM 83,14. Disusul Kota Semarang sebesar 83,05 dan Kota Surakarta 82,21.
Indeks Pembangunan Manusia dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Dimensi umur panjang dan sehat dicerminkan oleh Umur Harapan Hidup (UHH). Dimensi pengetahuan dicerminkan oleh Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (RLS). Sementara standar hidup layak dicerminkan oleh pengeluaran perkapita.
(Baca Selengkapnya: 11 Provinsi Kantongi Indeks Pembangunan Manusia Melebihi Rerata Nasional)