Peringkat dan capaian nilai Programme for Internasional Student Assessment (PISA) Indonesia untuk 2015 meningkat enam peringkat dari peringkat 71 pada 2012 menjadi 64 dari 72 negara. Meski peringkatnya meningkat untuk kategori sains, Indonesia masih masuk jajaran negara dengan kualitas sains terendah. Indonesia menempati posisi ke-9 terendah dengan skor 403.
PISA merupakan sistem ujian yang diinisiasi oleh OECD untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia. Setiap tiga tahun, siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi yakni membaca, matematika dan sains.
Berdasar pada hasil survei ini, presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk tetap mempertahankan Ujian Nasional (UN). Presiden beranggapan, survei PISA ini menunjukkan perbaikan dalam hal prestasi pendidikan, yakni pendidikan sains, membaca, dan matematika saat UN diberlakukan.