Rata-rata volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 di Indonesia saat ini sebesar 8,02 juta kg data per Desember 2025. Hanya sebagian kecil saja provinsi, kondisi saat ini terlihat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sumatera Utara Periode 2018-2023)
Urutan pertama adalah DKI Jakarta, wilayah ini mencatatkan hingga 112,59 juta kg. Provinsi ini mencatatkan penurunan -475,98 juta kg dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Berikutnya adalah Sumatera Utara yang mencatatkan volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 23,48 juta kg lebih kecil periode yang sama bulan sebelumnya. Sedangkan untuk data bulanan, volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 di provinsi ini turun 79,81% dibandingkan dengan sebelumnya.
Kemudian, Jawa Tengah dengan volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 18,81 juta kg (turun 70,22%), volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 di Jawa Timur turun 88,21% menjadi 11,24 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya dan Sumatera Selatan dengan volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 4,16 juta kg (turun 93,98%)
(Baca: Statistik Volume Impor Kertas, Karton, dan Barang Daripadanya asal Pelabuhan Kode Hs 48 Periode 2018-2025)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 jumlah tertinggi:
- DKI Jakarta 112,59 juta kg
- Sumatera Utara 23,48 juta kg
- Jawa Tengah 18,81 juta kg
- Jawa Timur 11,24 juta kg
- Sumatera Selatan 4,16 juta kg
- Kep. Riau 3,4 juta kg
- Sulawesi Tengah 2,97 juta kg
- Nusa Tenggara Barat 2,53 juta kg
- Maluku Utara 1,45 juta kg
- Kalimantan Timur 882,22 ribu kg