- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Antigua dan Barbuda pada 2024 sebesar 1.91 Unit. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023 yang berada di angka 1.84 Unit, mengindikasikan adanya pertumbuhan ekonomi. Kenaikan ini menjadi sinyal positif setelah beberapa tahun sebelumnya mengalami fluktuasi.
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Antigua dan Barbuda menunjukkan pemulihan yang cukup baik. Dimulai dengan 1.81 Unit pada 2022, lalu naik menjadi 1.84 Unit pada 2023, dan mencapai 1.91 Unit pada 2024. Rata-rata pertumbuhan PDB selama periode ini menunjukkan tren positif meskipun belum sepenuhnya stabil.
(Baca: Persentase Pengangguran 2024 di Kabupaten Deli Serdang 8,02%)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Antigua dan Barbuda terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2020-2024), terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi mulai menggeliat setelah kontraksi yang terjadi pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. Rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir masih di bawah rata-rata sebelum pandemi, menandakan perlunya upaya lebih lanjut untuk mencapai pemulihan yang berkelanjutan.
Kenaikan tertinggi dalam data historis PDB PPP Antigua dan Barbuda terjadi pada tahun 2015, dengan nilai 2.2 Unit. Sementara itu, nilai terendah tercatat pada tahun 2022 sebesar 1.81 Unit. Anomali penurunan tajam pada tahun 2020 (1.86 Unit) hingga 2022 menggambarkan dampak signifikan pandemi terhadap perekonomian negara tersebut. Jika dibandingkan dengan 10 tahun terakhir, fluktuasi ini cukup mencolok, menekankan perlunya strategi adaptasi ekonomi yang lebih kuat.
Peringkat Antigua dan Barbuda berdasarkan PDB PPP di kawasan Karibia tetap stabil di posisi 6 pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada pertumbuhan ekonomi, posisinya relatif tidak berubah dibandingkan negara-negara lain di kawasan tersebut.
(Baca: Jumlah Penduduk Bekerja di Kabupaten Malaka 100,55 Ribu dan Angka Pengangguran 1,58%)
IMF memproyeksikan PDB PPP Antigua dan Barbuda akan terus meningkat secara bertahap hingga tahun 2030. Proyeksi untuk tahun 2025 adalah 1.923 Unit, diikuti dengan kenaikan kecil hingga mencapai 1.931 Unit pada tahun 2030. Meskipun proyeksi ini positif, laju pertumbuhan yang lambat menunjukkan bahwa perbaikan ekonomi akan terjadi secara bertahap.
Dibandingkan dengan negara lain di kawasan Karibia, Antigua dan Barbuda menunjukkan pertumbuhan yang moderat. Sebagai contoh, Republik Dominika mencatatkan pertumbuhan PDB PPP sebesar 1.809% dan Haiti mengalami pertumbuhan sangat tinggi yaitu 26.053%. Sementara itu, Jamaika memiliki PDB PPP tertinggi di kawasan ini. Meskipun Antigua dan Barbuda menunjukkan pemulihan, pertumbuhan tersebut perlu dipercepat untuk bersaing dengan negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat.