Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Barito Kuala, pada 2023 mencapai Rp10,57 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,91% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp9867,87 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,06%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 322,18 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp32.390 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 378.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp2,76 jutajuta. PDRB ini tumbuh 1,68%.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kabupaten Barito Kuala ini adalah sektor konstruksi tumbuh 6,88% menjadi Rp1,57 jutajuta, sektor industri pengolahan tumbuh 0,82% menjadi Rp1,54 jutajuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp795,62 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Barito Kuala pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Barito Kuala ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 25,9%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pertambangan dan Penggalian.