Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Aceh Tamiang, pada 2023 mencapai Rp10,73 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 2,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp10,43 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,42%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 305,89 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp35.150 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 348,5.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp4,28 jutajuta. PDRB ini tumbuh 2,19%.
Kemudian sektor pertambangan dan penggalian pertumbuhan negatif -3,14% menjadi Rp1,73 jutajuta, sektor industri pengolahan dengan PDRB Rp982,06 ribujuta (2,16%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah konstruksi dengan PDRB Rp513,69 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Aceh Tamiang pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Aceh Tamiang ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 39,56%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.