Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan mencapai 8,09% pada 2023.
Angka tersebut turun 2,45% dari tahun sebelumnya sebesar 10,54%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 6,54%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Prabumulih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kota Prabumulih yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 8,09% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 16 kabupaten/kota lain di Provinsi Sumatera Selatan, PoU di Kota Prabumulih ada di urutan ke-10. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Banyuasin (4,48%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Empat Lawang (12,35%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sumatera Selatan pada 2023.
- Kabupaten Banyuasin: 4,48%
- Kabupaten Musi Banyuasin: 4,58%
- Kota Palembang: 4,59%
- Kabupaten Lahat: 5,41%
- Kabupaten Muara Enim: 6,13%
- Kabupaten Ogan Komering Ulu: 6,22%
- Kabupaten Ogan Komering Ilir: 6,3%
- Kabupaten Musi Rawas Utara: 7,49%
- Kota Lubuk Linggau: 7,84%
- Kota Prabumulih: 8,09%
(Baca: Update 2022: Populasi Sapi Potong Jawa Timur 5,07 Juta Ekor)