Berdasarkan laporan survei Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) dan Katadata Insight Center (KIC) bertajuk Annual Member Survey 2022/2023, terdapat sejumlah sektor atau bidang karyawan yang paling dicari oleh perusahaan fintech di Tanah Air.
Tercatat, pengembangan produk merupakan sektor yang paling banyak dicari pada rekrutmen di startup fintech. Proporsinya mencapai 69,3%.
Sektor karyawan lainnya yang banyak dicari oleh startup fintech adalah pengembangan bisnis sebesar 68%. Lalu, diikuti oleh sektor penjualan dan pemasaran 54,7%; hukum dan kepatuhan 33,3%; keuangan dan akuntansi 22,7%; pelayanan pelanggan 21,3%; dan desain 12%.
Survei itu juga menunjukkan bahwa preferensi startup fintech dalam perekrutan karyawan adalah mayoritas melalui kombinasi outsourcing permanen (61,3%). Kemudian, diikuti permanen (37,3%), dan outsourcing (1,4%).
Wakil Sekretaris Jenderal II Aftech Firlie Ganinduto mengatakan, tren pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di sektor fintech hampir usai. Sebelumnya, tren ini marak terjadi pada 2022 lalu akibat ketidakpastian ekonomi global sehingga memicu seretnya pendanaan alias tech winter.
“Justru ke depan kami harapkan kenaikan perekrutan pekerja," kata Firlie dikutip dari Katadata.co.id, Kamis (27/7/2023).
Firlie menjelaskan, ketika perusahaan telah menemukan bisnis model yang pas untuk mencapai untung, maka startup fintech akan melakukan perekrutan.
Survei Aftech-KIC dilakukan secara online dengan melibatkan 75 responden atau perusahaan yang berasal dari seluruh anggota Aftech. Survei dilakukan pada kuartal II-2023 melalui kuesioner online.
Mayoritas perusahaan yang terlibat dalam survei berlokasi di Jabodetabek (92%), diikuti Yogyakarta dan Surabaya (1,3%). Dari segi jumlah karyawan, mayoritas perusahaan memiliki karyawan kurang dari 50 orang (50,6%), diikuti 51-100 karyawan (24%).
(Baca: Pengguna Fintech Indonesia Didominasi Kelompok Pendapatan Menengah)