Indonesia membukukan impor dengan Liberia sebesar US$ 34,77 juta data per Desember 2020. Nilai tersebut naik 106,87% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 16,81 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Liberia, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 0,11 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 62,61 juta.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Liberia, 0,03 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada empat produk.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Liberia. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Kapal, perahu, dan struktur mengambang
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Kapal, perahu, dan struktur mengambang. Dalam klasifikasi tradmap, Kapal, perahu, dan struktur mengambang masuk kategori produk HS dengan kode 89.
Pada 2020, Indonesia tercatat mengimpor sebanyak US$ 31.750 ribu. Nilai impor Kapal, perahu, dan struktur mengambang ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 15.000 ribu.
- Persiapan kakao dan kakao
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Persiapan kakao dan kakao. Nilai impor dari Liberia pada 2020 tercatat US$ 2.883 ribu. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 1.785 ribu.
- Serat pokok buatan manusia
Untuk produk Serat pokok buatan manusia dengan kode HS 55. Indonesia mengimpor US$ 96 ribu atau mencatatkan peningkatan karena pada tahun sebelumnya Indonesia tidak dilaporkan adanya impor dari negara ini. Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 54 negara. Impor Serat pokok buatan manusia dari Liberia tercatat berada di urutan 33. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Serat pokok buatan manusia adalah Cina, Jepang, Amerika Serikat, Korea, Republik dan Thailand.
- Kain rajutan atau rajutan
Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari 57 negara. Impor Kain rajutan atau rajutan dari negara ini berada di urutan 36. Pada 2020, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 42 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Kain rajutan atau rajutan berasal dari Cina, Korea, Republik, Hong Kong, Cina, Taipei, Cina dan Vietnam.
- Disiapkan bulu dan turun dan artikel yang terbuat dari bulu atau turun
Impor produk lainnya adalah Disiapkan bulu dan turun dan artikel yang terbuat dari bulu atau turun US$ 0 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Impor Disiapkan bulu dan turun dan artikel yang terbuat dari bulu atau turun dari Liberia tercatat berada di urutan 140. Selain negara tersebut, impor terbesar Disiapkan bulu dan turun dan artikel yang terbuat dari bulu atau turun berasal dari Hong Kong, Cina, Cina, Korea, Republik, India dan Vietnam. Indonesia juga tercatat mengimpor produk ini dari 22 negara. .