Produksi bijih nikel Aneka Tambang (Antam) mencapai 11,01 juta ton basah (wet metric ton/wmt) sepanjang 2021. Ini pertama kalinya produksi bijih nikel Antam menembus dua digit.
Jumlah produksi ini meningkat pesat jika dibandingkan dengan 2015. Pada tahun itu, produksi bijih nikel hanya sebesar 1,65 juta wmt. Nilai ini bahkan sempat turun menjadi 1,36 juta ton pada 2016.
Produksi bijih nikel Antam meningkat menjadi 5,57 juta wmt pada 2017. Produksinya meningkat lagi menjadi 9,32 juta wmt pada 2018.
Penurunan produksi terjadi pada dua tahun selanjutnya. Produksi tercatat sebesar 8,7 juta ton pada 2019 dan turun lagi menjadi 4,76 juta ton pada 2020.
Akibat larangan ekspor bijih nikel, bijih nikel Antam kebanyakan diproses menjadi feronikel. Pada 2021, produksi feronikel Antam mencapai 25.818 ton nikel (TNi).
(Baca: RI Kuasai Cadangan Nikel Dunia, Bagaimana Realisasi Produksi Nikel pada 2021?)