Korban Luka Bom Bali I yang Terbesar selama Dua Dekade

Demografi

Lite

Yosepha Pusparisa 29/03/2021 15:55 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Korban terbesar terjadi akibat bom Bali I pada 2002 yang mengakibatkan 209 orang terluka. Peristiwa tersebut sekaligus yang terparah dalam catatan pengeboman di tanah air selama 20 tahun terakhir.

Korban Luka Akibat Teror Bom di Indonesia (2002-2021)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Korban Luka Bom Bali I yang Terbesar selama Dua Dekade

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Korban Luka Akibat Teror Bom di Indonesia (2002-2021)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Aksi terorisme dengan melakukan peledakan bom kerap terjadi di indonesia dalam dua dekade terakhir. Tak hanya korban tewas, pemboman juga menimbulkan banyak korban luka-luka.

Korban terbesar terjadi akibat bom Bali I pada 2002 yang mengakibatkan 209 orang terluka. Peristiwa tersebut sekaligus yang terparah dalam catatan pengeboman di tanah air selama 20 tahun terakhir.

Selain itu, aksi peledakan bom di depan Kedutaan Besar Australia pada 2004 silam melukai 182 orang. Teror yang menimpa JW Marriot, Jakarta menyebabkan 156 orang terluka pada 2003. Bom Bali II yang terjadi dua tahun setelahnya juga mengakibatkan 120 orang terluka.

Pada Minggu, 28 Maret 2021 lalu terjadi peledakan bom di depan Katedral Hati Yesus Maha Kudus, Makassar. Insiden bom bunuh diri tersebut melukai sedikitnya 20 orang.

(Baca: Ragam Kejadian yang Bisa Mengancam Dunia di Masa Depan)

Editor : Aria W. Yudhistira