834 Kota di Dunia Berkomitmen Gunakan Energi Terbarukan

Energi

Lite

Yosepha Pusparisa 19/03/2021 10:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut REN21, sejumlah pemerintah di 834 kota yang tersebar di 72 negara telah mengadopsi target energi terbarukan pada 2020. Kebijakan itu didominasi Amerika Utara (350 kota) dan Eropa (357 kota).

Persebaran Kota dengan Target Energi Terbarukan

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

834 Kota di Dunia Berkomitmen Gunakan Energi Terbarukan

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persebaran Kota dengan Target Energi Terbarukan

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut lembaga kajian (think tank) REN21, pemerintah di 834 kota yang tersebar di 72 negara telah mengadopsi target energi terbarukan pada 2020. Dari jumlah tersebut, ada lebih dari 610 kota telah menentukan 100% target energi terbarukan. Mayoritasnya untuk penggunaan listrik.

Kota yang telah menerapkan target energi terbarukan didominasi Eropa dan Amerika Utara. Kedua kawasan tersebut memiliki 357 kota dan 350 kota yang telah menentukan arah kebijakannya. Asia menyusul dengan komitmen dari 51 kota.

Untuk diketahui, 834 kota yang telah mengadopsi target energi terbarukan tersebut dihuni oleh lebih dari 1 miliar jiwa atau 25% populasi urban global. Kondisi ini mendukung peralihan energi, seperti mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) melalui tujuan nol emisi (net-zero) dan transportasi listrik.

(Baca: Transportasi Sumbang 27% Emisi Sektor Energi)

Editor : Dimas Jarot Bayu