- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Sejak reformasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif pasca pelaksanaan Pemilu. Hal ini menunjukkan hasil Pemilu sesuai dengan ekspektasi para pelaku pasar.
IHSG sempat mengalami volatilitas menjelang Pileg dan Pilpres putaran pertama pada 2004. Faktor kekhawatiran terhadap Pilpres menjadi salah satu penyebab kinerja ekonomi kurang baik, tetapi pasca Pemilu IHSG tetap naik. Kenaikan mencapai 44,56% dari level 2003.
Tahun 2009 kepemimpinan nasional relatif kuat, IHSG menguat sebesar 86,98% dari posisi terakhir 2008. Pada 2014 tren kinerja ekonomi menurun, tetapi IHSG secara umum masih positif. Kenaikan IHSG sebesar 22,29% jika dibandingkan dengan 2013. Pada 2019, IHSG kembali menguat 0,4% sehari setelah pelaksanaan Pemilu serentak. Secara year to date, IHSG naik 5,05%.
Peneliti Indef Izuddin Al Farras mengatakan, perubahan yang positif ini dikarenakan investor yang semula wait and see percaya Indonesia mampu menjaga stabilitas sosial dan politik dengan Pemilu yang damai tahun ini. Investor juga yakin stabilitas ekonomi akan terjaga. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei mengunggulkan petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal ini akan menjaga arah kebijakan ekonomi pada periode selanjutnya.
(Baca Databoks: Jokowi-Ma'ruf Unggul Versi Hitung Cepat, Pergerakan IHSG Positif)
Data Terkait
Data Stories Terkini
