Jatuhnya indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesi di bawah level 6.000 seiring keluarnya investor asing serta adanya kabar terhentinya proyek Meikarta menekan pergerakan saham properti grup Lippo. Hingga akhir pekan lalu (11/5) harga saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) telah mengalami penurunan 32,48% menjadi Rp 2.210/lembar dari posisi akhir tahun lalu di Rp 3.140/saham. Harga saham LPCK juga telah turun 55,74% dari posisi sehari setelah peluncurannya (18/8/2017) di harga Rp 4.790/saham.
Demikian pula saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) juga telah menyusut 17,21% dari akhir Desember 2017. Kinerja keuangan triwulan pertama 2018 yang kurang menggembirakan serta munculnya kabar akan dilepasnya kepemilikan saham grup Lippo di proyek Meikarta juga turut menekan harga saham berkode LPCK sepanjang tahun ini. Pendapatan Lippo Cikarang pada triwulan I tahun ini turun 28,55% menjadi Rp 319,64 miliar dibanding Rp 447,37 miliar pada triwulan I tahun lalu. Demikian pula labanya turun 56,3% menjadi Rp 80,79 miliar dari sebelumnya Rp 184,87 miliar.
Meikarta diluncurkan pada 17 Agustus tahun lalu dengan iklan yang cukup massif diseluruh media, baik cetak, online maupun televisi. Berdasarkan data Nielsen Ads proyek Meikarta menggelontorkan dana iklan Rp 1,5 triliun pada tahun lalu dan menjadi pengiklan terbesar sepanjang 2017.