Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (11/12/2024) pukul 19.33 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 47 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 115 detik.
(Baca: Hampir 5 Ribu Kejadian Bencana Alam di Indonesia Sepanjang 2023, Karhutla Mendominasi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 11 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 78 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 milimeter dan lama gempa 60-148 detik.
Kemudian, 8 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 24-130 detik serta 8 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 milimeter dan lama gempa 32-114 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.881 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.432 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.072 kali.
(Baca: Akibat Karhutla, ISPA Kalimantan Selatan Capai 189 Ribu Kasus per September 2023)