10 Kabupaten/Kota dengan Penggunaan Rawat Inap Tertinggi Nasional (Senin, 30 Januari 2023)

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Agus Dwi Darmawan 02/02/2023 10:27 WIB
Kabupaten/Kota Terpilih dengan Penggunaan Rawat Inap Tertinggi
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 30 kabupaten/kota dengan penggunaan rawat inap aglomerasi mingguan di atas rata-rata nasional yang saat ini tercatat 0,37 pasien per 100 ribu penduduk/minggu data per Senin, 30 Januari 2023.

(Baca: 29,59% Penduduk Indonesia Telah Mendapatkan Vaksin Booster)

Penggunaan rawat inap lima kabupaten/kota teratas dengan angka lebih dari 1,65 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, yaitu kota Magelang, kota Blitar, kota Palangkaraya, kota Madiun dan Toli Toli dengan masing-masing nilai 3,28 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 2,06 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, dua pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 1,68 pasien per 100 ribu penduduk/minggu dan 1,65 pasien per 100 ribu penduduk/minggu.

Rekapitulasi data Covid nasional dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, penggunaan rawat inap sebagian besar kabupaten/kota di luar pulau Jawa mengalami penurunan. Kondisi penggunaan rawat inap harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya tercatat di 0 kabupaten/kota dan satu kabupaten/kota mencatatkan penggunaan rawat inap lebih rendah.

(Baca: 10 Kabupaten/Kota dengan Positivity Rate Tujuh Hari Terakhir Tertinggi Nasional (Minggu, 29 Januari 2023))

Wilayah di luar Jawa dengan nilai penggunaan rawat inap tertinggi beberapa di antaranya adalah kota Palangkaraya, Toli Toli dan Teluk Bintuni dengan masing-masing penggunaan rawat inap yakni dua pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 1,65 pasien per 100 ribu penduduk/minggu dan 1,42 pasien per 100 ribu penduduk/minggu.

Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.

Data Populer
Lihat Semua