10 Kabupaten/Kota dengan Positivity Rate Tujuh Hari Terakhir Tertinggi Nasional (Kamis, 26 Januari 2023)

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Agus Dwi Darmawan 29/01/2023 04:29 WIB
Kabupaten/Kota Terpilih dengan Positivity Rate Tujuh Hari Terakhir Tertinggi
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 125 kabupaten/kota dengan positivity rate tujuh hari terakhir di atas rata-rata nasional yang saat ini tercatat 1,45 persen data per Kamis, 26 Januari 2023.

(Baca: 10 Kabupaten/Kota dengan Jumlah Penduduk Meninggal Aglomerasi karena Covid-19 Terbanyak Nasional (Kamis, 26 Januari 2023))

positivity rate tujuh hari terakhir lima kabupaten/kota teratas dengan angka lebih dari 21,05 persen, yaitu Gayo Lues, Deiyai, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur dan Bolaang Mongondow dengan masing-masing nilai 66,67 persen, 40 persen, 33,33 persen, 22,22 persen dan 21,05 persen.

Rekapitulasi data Covid nasional dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, positivity rate tujuh hari terakhir sebagian besar kabupaten/kota di luar pulau Jawa mengalami penurunan. Kondisi positivity rate tujuh hari terakhir harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya tercatat di 82 kabupaten/kota dan 82 kabupaten/kota mencatatkan positivity rate tujuh hari terakhir lebih rendah.

(Baca: Penyebaran Omicron Seminggu, Paling Cepat Terjadi di Negara Cina (RRC - Tiongkok) (Sabtu, 28 Januari 2023))

Wilayah di luar Jawa dengan nilai positivity rate tujuh hari terakhir tertinggi beberapa di antaranya adalah Gayo Lues, Deiyai dan Bolaang Mongondow Selatan dengan masing-masing positivity rate tujuh hari terakhir yakni 66,67 persen, 40 persen dan 33,33 persen.

Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.

Data Populer
Lihat Semua