10 Kabupaten/Kota dengan Penggunaan Rawat Inap Tertinggi Nasional (Selasa, 29 November 2022)

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Agus Dwi Darmawan 01/12/2022 10:26 WIB
Kabupaten/Kota Terpilih dengan Penggunaan Rawat Inap Tertinggi
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 106 kabupaten/kota dengan penggunaan rawat inap aglomerasi mingguan di atas rata-rata nasional yang saat ini tercatat 2,45 pasien per 100 ribu penduduk/minggu data per Selasa, 29 November 2022.

(Baca: Update Vaksinasi : Dosis 3 di Kab. Tana Tidung Sudah 22,08% (Rabu, 30 November 2022))

Penggunaan rawat inap lima kabupaten/kota teratas dengan angka lebih dari 9,9 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, yaitu kota Magelang, kota Banda Aceh, kota Tegal, kota Cilegon dan kota Kediri dengan masing-masing nilai 15,58 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 12,13 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 10,79 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 9,94 pasien per 100 ribu penduduk/minggu dan 9,9 pasien per 100 ribu penduduk/minggu.

Rekapitulasi data Covid nasional dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, penggunaan rawat inap sebagian besar kabupaten/kota di luar pulau Jawa mengalami penurunan. Kondisi penggunaan rawat inap harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya tercatat di 28 kabupaten/kota dan 69 kabupaten/kota mencatatkan penggunaan rawat inap lebih rendah.

(Baca: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tercatat 59.276 Kasus)

Wilayah di luar Jawa dengan nilai penggunaan rawat inap tertinggi beberapa di antaranya adalah kota Banda Aceh, Sorong dan Tojo Una Una dengan masing-masing penggunaan rawat inap yakni 12,13 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 9,37 pasien per 100 ribu penduduk/minggu dan 7,62 pasien per 100 ribu penduduk/minggu.

Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.

Data Populer
Lihat Semua