Neraca perdagangan Indonesia dengan Belize mengalami surplus US$ 0,64 juta pada 2020. Namun demikian, angka surplus neraca perdagangan ini terlihat turun 43,5% dibandingkan neraca tahun sebelumnya yang tercatat US$ 1,14 juta.
Semakin turunnya neraca perdagangan ini, menurut data Trademap, disokong oleh nilai ekspor Indonesia yang mampu menembus angka US$ 0,73 juta. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan kegiatan impor Indonesia dari Belize yang tercatat US$ 89 ribu.
Kegiatan ekspor Indonesia ke Belize, dalam satu tahun terakhir dalam tren turun. Tahun sebelumnya nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 1,24 juta.
Adapun untuk impor, menurut data Trademap terjadi penurunan 12,75% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat di angka US$ 0,1 juta.
Berdasarkan jenis produk, terdapat 10 produk utama andalan ekspor indonesia ke Belize yang terbukti mampu mencatatkan surplus selama 2020. Total nilai ekspor produk utama ini mencapai US$ 0,68 juta.
Daftar 10 produk utama ekspor Indonesia ke Belize
- (HS 24) : Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi
- (HS 30) : Produk farmasi
- (HS 34) : Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan..
- (HS 39) : Plastik dan artikelnya
- (HS 40) : Karet dan artikelnya
- (HS 44) : Kayu dan barang -barang kayu;arang kayu
- (HS 46) : Pembuatan jerami, dari Esparto atau bahan anyaman lainnya;Keranjang dan Wickerwork
- (HS 48) : Kertas dan kertas kertas;Artikel kertas bubur kertas, kertas atau kertas karton
- (HS 68) : Artikel batu, plester, semen, asbes, mika atau bahan serupa
- (HS 69) : Produk Keramik
Secara global neraca perdagangan untuk seluruh produk barang, kali ini lebih baik karena terjadi peningkatan pada beberapa produk jenis barang. Nilai total neraca perdagangan Indonesia tercatat US$ 21,68 miliar atau naik 703,56%. Dengan kata lain, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan. Tahun sebelumnya neraca perdagangan Indonesia dengan seluruh negara di dunia tercatat US$ -3,59 miliar.