Tiongkok Masih Kuasai Impor Nonmigas RI pada September 2022

Perdagangan
1
Cindy Mutia Annur 18/10/2022 14:10 WIB
Pangsa Impor Nonmigas RI Berdasarkan Negara Asal (September 2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor nonmigas Indonesia mencapai US$16,38 miliar per September 2022. Nilai itu turun 11,21% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom), tapi meningkat 14,02% dibandingkan September tahun lalu (year-on-year/yoy).

Pada September 2022 Indonesia paling banyak mengimpor komoditas nonmigas dari Tiongkok, yakni senilai US$5,69 miliar atau setara 34,74% dari total impor nonmigas nasional.

Kendati demikian, nilai impor nonmigas dari Negeri Tirai Bambu tersebut menurun 13,44% (mom) atau berkurang US$883 juta dibanding Agustus 2022.

"Impor dari Tiongkok yang turun khususnya mesin dan perlengkapan elektrik, besi dan baja, serta mesin dan peralatan mekanis," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Senin (17/10/2022).

Berikutnya Indonesia paling banyak mengimpor komoditas nonmigas dari Jepang, yakni senilai US$1,3 miliar pada September 2022. Nilai ini setara 7,93% dari total impor nonmigas nasional.

Kemudian nilai impor nonmigas dari Australia sebesar US$910 juta (5,53%), Amerika Serikat US$860 juta (5,23%), Singapura US$840 juta (5,14%), dan Thailand (5,11%).

Berdasarkan golongan barangnya, penurunan nilai impor nonmigas terbesar pada September 2022 terjadi pada komoditas besi dan baja, yakni menurun 25,57% (mom) atau berkurang US$342,2 juta dibanding Agustus 2022.

Sementara itu nilai impor komoditas mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya berkurang US$293,2 juta atau turun 11,45% (mom), lalu impor mesin/peralatan mekanis dan bagiannya berkurang US$197,9 juta atau turun 6,65% (mom).

Nilai impor plastik dan barang dari plastik juga berkurang US$167,5 juta atau turun 16,72% (mom), lalu impor bahan kimia organik berkurang US$152,9 juta atau turun 23,09% (mom).

(Baca: Ekspor-Impor RI September 2022 Turun, tapi Masih Lebih Tinggi dari Tahun Lalu)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua