Harga Batu Bara Acuan Turun Tipis pada September 2022

Pasar
1
Adi Ahdiat 27/09/2022 15:20 WIB
Harga Batu Bara Acuan Indonesia (Januari 2020-September 2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mematok harga batu bara acuan (HBA) sebesar US$319,22/ton pada September 2022. Harga tersebut turun 0,74% atau berkurang US$2,37 dibanding HBA Agustus 2022.

Menurut Kementerian ESDM, hal ini dipengaruhi oleh turunnya rata-rata indeks harga batu bara lain yang digunakan untuk menyusun HBA, yakni harga rata-rata Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900.

Kementerian ESDM juga menyatakan penurunan HBA pada September 2022 dipengaruhi kebijakan Tiongkok.

"Peningkatan produksi batu bara Tiongkok dalam upaya mereka mengatasi krisis listrik yang diakibatkan gelombang panas dan kekeringan yang melanda pembangkit listrik tenaga air (PLTA)-nya juga turut menjadi faktor turunnya harga batu bara dunia," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam siaran pers, Jumat (1/9/2022).

"Faktor lain yang turut memengaruhi adalah adanya upaya dari Tiongkok untuk terus meningkatkan impor batu bara dari Rusia dan Australia. Ini menjadi salah satu penyebab index NEX dan GCNC trennya masih terus naik," lanjut Agung.

(Baca: Nilai Ekspor Batu Bara RI Meroket pada Kuartal II 2022)

Adapun pergerakan HBA tahun ini sempat menyentuh nilai tertinggi pada bulan Juni 2022, di mana HBA naik hingga US$323,91/ton.

Kementerian ESDM menilai HBA Juni 2022 terkerek berkat kondisi geopolitik Eropa yang terimbas konflik Rusia-Ukraina, serta krisis listrik di India akibat gelombang hawa panas.

Kemudian memasuki periode Juli-September 2022 HBA cenderung fluktuatif. Namun, secara umum HBA pada kuartal III 2022 ini masih berada di level sangat tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya, seperti terlihat pada grafik.

Kementerian ESDM juga menjelaskan bahwa terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA, yaitu supply dan demand.

"Faktor turunan supply dipengaruhi oleh cuaca, teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal," jelas Kementerian ESDM di situs resminya.

"Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro," lanjutnya.

(Baca: Volume Ekspor Batu Bara RI Meningkat Seiring Naiknya Harga)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua