Neraca perdagangan Indonesia dengan Afganistan mengalami surplus US$ 20,89 juta pada 2020. Nilai neraca perdagangan ini naik 36,87% dibandingkan neraca tahun sebelumnya yang tercatat US$ 15,27 juta.
Positifnya neraca perdagangan ini, menurut data Trademap, disokong oleh nilai ekspor Indonesia yang mampu menembus angka US$ 21,38 juta. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan kegiatan impor Indonesia dari Afganistan yang tercatat US$ 0,49 juta.
Kegiatan ekspor Indonesia ke Afganistan, dalam satu tahun terakhir dalam tren naik. Tahun sebelumnya nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 15,47 juta.
Adapun untuk impor, menurut data Trademap mengalami kenaikan 138,73% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat di angka US$ 0,2 juta.
Berdasarkan jenis produk, terdapat 10 produk utama andalan ekspor indonesia ke Afganistan yang terbukti mampu mencatatkan surplus selama 2020. Total nilai ekspor produk utama ini mencapai US$ 19,88 juta.
Daftar 10 produk utama ekspor Indonesia ke Afganistan
- (HS 08) : Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan;kulit buah atau melon jeruk
- (HS 34) : Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan..
- (HS 30) : Produk farmasi
- (HS 33) : Minyak esensial dan resinoid;persiapan wewangian, kosmetik atau toilet
- (HS 85) : Mesin dan peralatan listrik dan bagian -bagiannya;Perekam dan reproduksi suara, televisi..
- (HS 09) : Kopi, teh, maté, dan rempah -rempah
- (HS 70) : Gelas dan gelas
- (HS 40) : Karet dan artikelnya
- (HS 21) : Persiapan yang dapat dimakan lain -lain
- (HS 96) : Artikel yang diproduksi lain -lain
Secara global neraca perdagangan untuk seluruh produk barang, kali ini lebih baik karena terjadi peningkatan pada beberapa produk jenis barang. Nilai total neraca perdagangan Indonesia tercatat US$ 21,68 miliar atau naik 703,56%. Dengan kata lain, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan. Tahun sebelumnya neraca perdagangan Indonesia dengan seluruh negara di dunia tercatat US$ -3,59 miliar.