BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%

Moneter
1
Viva Budy Kusnandar 22/07/2022 15:30 WIB
Suku Bunga BI7DRR (Agt 2016-Juli 2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang berlangsung pada 20-21 Juli 2022 memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5%.

BI telah mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR di level 3,5 untuk yang ke-17 kalinya sejak April tahun lalu. Angka ini merupakan level terendah sejak diberlakukannya pada Agustus 2016 seperti terlihat pada grafik.

Bank Indonesia (BI) juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

Dalam rilisnya, BI mengungkapkan keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“BI terus mewaspadai risiko kenaikan ekspektasi inflasi dan inflasi inti ke depan, serta memperkuat respons bauran kebijakan monenter yang diperlukan baik melalui stabilitasi nilai tukar urpiah, penguatan opersi moneter, dan suku bunga,” seperti tertulis dan siaran pres yang dirilis Kamis (21/7/2022).

Menurut BI, tekanan inflasi global terus meningkat seiring dengan tingginya harga komoditas akibat ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang terus berlangsung.

Kondisi Ekonomi Domestik Tetap Terjaga

Perekonomian domestik pada triwulan II 2022 diprakirakan terus melanjutkan perbaikan. Kondisi itu ditopang oleh peningkatan konsumsi dan investasi nonbangunan serta kinerja ekspor yang lebih tinggi dari proyeksi awal. 

Transaksi berjalan triwulan II 2022 diprakirakan mencatat surplus, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian surplus pada triwulan sebelumnya. Hal itu terutama didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas, sejalan dengan masih tingginya harga komoditas global.

Nilai tukar pada 20 Juli 2022 terdepresiasi 0,60% (ptp) dibandingkan akhir Juni 2022, tetapi dengan volatilitas yang terjaga. Dengan perkembangan ini, nilai tukar Rupiah sampai dengan 20 Juli 2022 terdepresiasi 4,90% (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2021, relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Malaysia 6,41%, India 7,07%, dan Thailand 8,88%.

Secara tahunan, inflasi Juni 2022 tercatat 4,35% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,55% (yoy). Inflasi inti tetap terjaga sebesar 2,63% (yoy) didukung oleh konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga ekspektasi inflasi. 

(Baca: Inflasi Tahunan RI Capai 4,35% di Juni 2022, Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir)

Data Populer
Lihat Semua