10 Kabupaten/Kota dengan Penggunaan Rawat Inap Tertinggi Nasional (Kamis, 19 Mei 2022)

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Agus Dwi Darmawan 21/05/2022 07:21 WIB
Kabupaten/Kota Terpilih dengan Penggunaan Rawat Inap Tertinggi
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 32 kabupaten/kota dengan penggunaan rawat inap rumah sakit mingguan di atas rata-rata nasional yang saat ini tercatat 0,59 pasien per 100 ribu penduduk/minggu data per Kamis, 19 Mei 2022.

(Baca: Daftar Kabupaten/Kota dengan BOR Tertinggi di Papua (Kamis, 19 Mei 2022))

Penggunaan rawat inap lima kabupaten/kota teratas dengan angka lebih dari 1,69 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, yaitu Sorong, Sukamara, Teluk Bintuni, kota Jakarta Pusat dan kota Palangkaraya dengan masing-masing nilai 7,29 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 4,48 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 2,89 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 2,63 pasien per 100 ribu penduduk/minggu dan 1,69 pasien per 100 ribu penduduk/minggu.

Rekapitulasi data Covid nasional dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, penggunaan rawat inap sebagian besar kabupaten/kota di luar pulau Jawa terjadi peningkatan. Kondisi penggunaan rawat inap harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya tercatat di lima kabupaten/kota dan empat kabupaten/kota mencatatkan penggunaan rawat inap lebih rendah.

(Baca: Update Vaksinasi : Dosis 3 di Kota Palu Sudah 15,36% (Jumat, 20 Mei 2022))

Wilayah di luar Jawa dengan nilai penggunaan rawat inap tertinggi beberapa di antaranya adalah Sorong, Sukamara dan Teluk Bintuni dengan masing-masing penggunaan rawat inap yakni 7,29 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 4,48 pasien per 100 ribu penduduk/minggu dan 2,89 pasien per 100 ribu penduduk/minggu.

Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.

Data Populer
Lihat Semua